Terima kasih pada keluarga tercinta yang senantiasa melimpahi segala bentuk kasih sayangnya pada diriku meskipun jauh dari pandang
Menyempatkan tuk kirimkan seberkas paket kasih sayang tuk obati rasa rindu dan sebagai bentuk perhatian di hari ‘keramat’ ini
Maaf, tak bisa kuhadirkan ragaku tuk mendukungmu menempuh seleksi, my little sister
Maaf tak bisa melihat dan mendukung perjuanganmu tuk mencapai pintu gerbang masa depan, my little brother…
Maaf harus melewatkan peristiwa-peristiwa penting…
Tapi kuhadirkan jiwa tuk iringi setiap langkah dan peristiwa melalui untaian doa
Tuk abie, ibu, sony, dan salsa…
Serta…
Pada ‘mereka’ sebagai pelaku-pelaku yang telah membuat hari-hariku menjadi serba aneh belakangan ini..
Membuatku ‘sedikit’ tak dapat berkonsentrasi tuk menyiapkan diri menghadapi kuis dan hari-hari kuliah… ( sedikit sok rajin)
Rasanya mulai senin,
Aku tak diberi kesempatan tuk hirup udara dengan tenang…
Membuat tidurku menjadi tidak nyenyak…
Namun, karena ‘pertolongan’ mbk-mbk kos pada diriku
Dengan menghadirkan lelucon-lelucon yang dilontarkan bergantian
Membuat ku sedikit nyaman tuk melangkah
Meskipun…
Sedari pagi bahkan hingga hari berganti pun,
Tetap merasakan aura-aura tidak mengenakkan hati…
Membuat serba salah tuk berbuat sesuatu
Dan ternyata semua berkomplotan membuat skenario
Yang mulai dimainkan dengan apik oleh para anggota LT (yang juga tergabung pada id teater psikologi UNS)
Tapi aku agak sadar pada kejanggalan situasi itu…
Kuikuti saja alur permainan mereka
Bahkan aku pun sempat berkata bahwa aku sudah melapor pada polisi tentang kasus kehilangan yang ku alami ( padahal itu pun hanya rekayasa semata )
Dan tetap mereka tidak mau mengakui…
Permainan pun berlanjut…
Pada saat seharusnya jam latihan sudah mulai berakhir…
Justru meditasi baru dilakukan…
Dan suara my coach,
Sedikit berbeda dari biasanya
Ada getar-getar aneh seperti menahan ketawa
Seingatku biasanya sewaktu meditasi suara dari pelatih sangat jarang
Karena memberikan kesempatan bagi kami untuk mengatur alur pikiran dan hati
Tuk berimajinasi
Tuk mengonsentrasikan pada suatu hal…
Terdengar mulai janggal..
Karena pelatihku memberi banyak instruksi dalam waktu relatif cepat (seperti ingin mengejar waktu) pada sebuah meditasi
Taraaaa…
Byur… Pak…
Bunyi kantong plastik berisi air mengenai badanku
Dan air-air yang berada di dalamnya membasahi seluruh tubuhku
Membuatku sedikit menggigil
Padahal aku pun tidak membawa jaket…
Dan kemudian adegan mengolesi krim kue tart mulai terjadi di antara kami…
Penderitaanku tak cukup sampai di situ…
Tapi…
Skenario lainnya pun mulai terbuka tabirnya…
Yang sejak hari senin mulai dimainkan…
Membuat ku
SURPRISE…
Karena ku kira
Semua akan berantakan…
Garing…
Konyol…
Tapi pada akhirnya
Jiwa bersyukur pada-Nya
Yang telah mempertemukan diriku
Dengan mereka…
Terima kasih untuk semua…
Takkan terlupa memoar-memoar yang kalian sematkan di hari ini…