cukup..
suara-suara langit itu
telah cukup meresahkan detik sang waktu
ia sedang berusaha tuk kumpulkan energi bergerak ke sana..
tapi karena suara-suara itu
memerihkan hati yg satu..
meski terkadang ia pun bingung
bagaimana bisa ia persis merasa
jika tanpa terucap kata
mengapa pilu yang ditemukan dalam kalbu?
tapi bukan.. bukan karena berita itu sang waktu terkapar
ia hanya merasa bahwa tembok pun memiliki telinga
perih
sungguh..
aku pilih..
pilih..
pilih..
terbunuh..
daripada meng-aduh
penuh sembilu..
Wednesday, 29 December 2010
karena penuh sembilu
Posted by setetes.embunpagi at 02:55
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment