THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Monday, 30 March 2009

20

Sekarang bukan lagi kepala 1 tetapi 2
Sudah tidak lagi melewati jalan hidup selurus angka 1
Ada belokan pada sebuah angka 2
Begitu juga pada kehidupan …
Semakin banyak hal-hal kompleks dalam hidup yang terus menunggu untuk dipecahkan
Waktu terus berjalan tanpa bisa kita minta untuk menunggu kesiapan
Ada hal yang terus berkesinambungan dalam hidup kita sebagai sebuah siklus yang tak pernah putus
Itu lah angka 0
Tapi kenapa warna hidup menuju angka 20 tak cerah seperti pelangi?
Kenapa aku mencium aroma pesimis, ragu, dan ketidaktetapan?
Kenapa beberapa hari belakangan justru aku mencium kesemrawutan yang tiada henti?
Ada apa dengan diriku?
Tiba-tiba aku teringat akan sesuatu hal…
Semoga itu hanya ilusi belaka yang hanya akan sepintas lalu terlewat
Pun tiba-tiba aku jadi ingin pulang
Mensyukuri pada apa yang telah ku lewati bersama mereka
Tak apa
Karena hidup tak cukup hanya direnungi tapi juga harus dijalani
Tapi…
Ada beberapa hal yang terjadi dalam kurun waktu belakangan ini,,,
Yang membuat sisi kapal itu oleng…
Kegelisahan ini mengiringi jalan perginya kapal menuju dermaga
Sebuah tempat yang penuh kesejukan dan kedamaian abadi…
Sang Khalik tengah menegurku…
Menempatkan diriku pada kondisi saat ini
Agar aku lebih banyak belajar dari alam…
(31 Maret 2009)

Pertanyaan pada hati

Hati adalah sebuah alarm dari alam yang merupakan ciptaan-Nya
Apakah yang telah diusahakan oleh hati sebagai pengirim pesan yang paling tulus diterima oleh kita dengan baik?
Namun, jika sebuah hati tersebut diselubungi oleh segala bentuk tingkah laku kita, akankah tetap mejalankan tugasnya dengan baik?
Apakah bila kita mencoba mengingkari pesan yang ingin disampaikan oleh hati, ia akan tetap berperan dengan baik?
Berada di antara kegamangan untuk memutuskan mengikuti antara pesan yang disampaikan melalui hati dan melalui otak itu sungguh tidak menyenangkan
Jika jiwa tidak berpijak pada bumi, apakah yang bisa dilakukan oleh hati?
(kenapa beberapa postingan terakhirku kali ini sering menggunakan kalimat tanya ya?)

Tuesday, 24 March 2009

Keberadaan dalam diam

Jengah pada apa yg dirasakan oleh partikel-partikel sukma

Bergerak… tapi ternyata diam

Ada lebih banyak kata-kata dalam diam

Dan…

Diam bukan berarti tiada

Berbicara tak dapat diartikan ada

Banyak kata yang tersampaikan dalam sebuah kebisuan

Sebagai bentuk dari sebuah ketegaran jiwa

Bila rintik hujan tertahan pada sebuah daun

Kemudian dijatuhkan olehnya ke bumi

 Maka kemudian tetesan itu meresap

Dan kembali pada pohon melali bagian akar yang menjulur di dalam tanah

 

Kehadiran tak terlihat dari sekedar pilihan membisu atau bicara

Tapi pada proses memaknai yang tak kunjung usai…


ada apa dengan Original soundtrack AADC?


Masih inget ga dengan film ada apa dengan cinta?

Tergambar dengan jelas, bahwa film itu menggebrak roh perfilman Indonesia dari mati suri

Lagu-lagunya pun membangunkan jagad musiek Indonesia

Adanya perasaan yang ingin kembali membuka sedikit ‘cerita’ di dalamnya  # kenangan mode on

Perasaan ingin flash back kembali muncul saat grup teater ku memasukkan lagu DENTING dan SUARA HATI SEORANG KEKASIH

Eh baru aj (minggu pagi tgl 22) aku liat video klip nya Ada Apa Dengan Cinta…. Yang aku rasakan masih punya sense tersendiri…

Masih inget juga karena ibu ku tahu banget aku seneng lagu2 itu maka aku pun dibelikan kasetnya pas hari ultahku…

Tapi kaset itu ga berumur panjang karena saking cintanya aku hingga kerap memutar kaset itu dan membuat pita kasetnya putus… hiks…

Cerita yang ada di seputar kenangan pada film dan lagu itu hanya akan tetap pada porsinya tanpa ingin aku hilangkan…

Karna yang membuat kita seperti sekarang ini, tak lepas dari peranan ‘jalan’ yang telah kita lewati…

 

Nb: postingan ini hanya sekedar omongan yang tak perlu Anda rekam dalam memori otak karena hanya akan menjadikan space yang tersedia terpakai sia-sia… (@_@)

 


 

Monday, 9 March 2009

Ekspresi di pertemuan dunia maya?

Pernah terbayangkah di benak kalian semua… terutama bagi kalian yang senang berselancar di dunia maya..
Entah itu chatting, pengguna friendster, facebook, dan semua aneka ragam fasilitas pertemuan di dunia maya…
Membayangkan bagaimana sebenarnya EKSPRESI temen-temen kita di ujung sana…
Mungkin yang bisa tatap muka lewat web cam, or fasilitas 3G hal seperti itu tidak menjadi masalah…
Tapi bagaimana dengan yang tidak?
Adakah di dalam diri kalian ingin mengetahui bagaimana bentuk ekspresi wajah mereka?
Lagi senang, bosan, sedih, kecewa, terkejut, takut, dll…
Apakah simbol-simbol emotion yang kerap kita gunakan sebagai pengganti emosi kita dapat sesuai dengan apa yang kita rasakan?
Tidak kah kita ingin mengetahui apakah kita diterima dengan hangat atau dingin saat percakapan itu terjadi..?
Adakah salah persepsi yang sering terjadi dalam bentuk percakapan pada dunia maya dan sms yang kita kirim?
Sejauh mana dampak yang kita rasakan pada hubungan antar manusia di dunia nyata?
Pertanyaan-pertanyaan itu berkutat di kepala ku setelah melihat suatu tayangan …
Bagaimana bila hal itu terus terjadi?
Apakah kita akan lupa bagaimana caranya mengekspresikan perasaan kita lewat wajah saat kita berbicara dengan orang lain?

Pertanyaan ku di atas kurang kerjaan banget ya,,,
Atau terlalu aneh untuk menanyakan hal seperti itu di era yg global ini… di zaman yg hampir keseluruhan segi dan sudut kehidupan diiringi dengan perkembangan elektronik dan dunia maya?
Apakah kelak pamor dari fasilitas komunikasi di dunia maya ini juga karena pengaruh kurangnya keinginan dalam diri manusia untuk mengetahui ekspresi lawan bicaranya secara langsung?
*kok lagi-lagi nanya ya?* (mang siapa yg mau jawab?)
Ini Cuma sekedar pertanyaan konyol yang aneh bin ajaib…

Terjebak dalam mindset yang kubuat..


Kenapa sesuatu itu harus terjadi tiba2…
Adany perubahan rencana yg sedikit mendadak membuat sedikit ‘kaget’ dengan keharusan utk menunggu…
Tak ada kabar.. Bahwa jam keberangkatan ‘sedikit’ bergeser
Kerap kali aku biasa menunggu dengan semua persediaan kesabaran yang aku miliki…

Pun sebenarnya sedari pagi aku telah menunggu…
Datang dengan penuh keyakinan bahwa semua akan berjalan on time…
Sebagai pihak yang menunggu pihak-pihak lain yang terlibat, aku menyusuri dunia maya…
Tak lama karena kemudian aku lebih memilih untuk ‘hanya’ diam

Dan nampaknya aku diharuskan untuk kembali menunggu
Tapi kali ini aku sedikit jengkel pada diriku sendiri.. kenapa aku harus datang on time..
Tak apalah fikir ku… mungkin ‘hanya’ setengah jam…
Tapi ternyata yang terjadi aku diharuskan oleh sebuah situasi dan kondisi untuk menunggu ‘sebentar’ (lagi)…
Semenit,,, dua menit,,, tiga menit,,,
Akhirnya datang juga ,,
Awalnya aku ingin menikmati event tsb…
Tapi yang ada adalah kebalikannya…
Terlalu subjektif… ? Tidak memaklumi apa yang sebenarnya terjadi...?
Mungkin aku sedang sedikit letih dan tidak enak badan…
Sehingga semuanya jadi serba terbawa oleh perasaan…
Dan tidak sedikit pun mencampurkan sedikit logika untuk memahami keadaan…
Padahal biasanya aku ‘mencoba’ memahami sebuah situasi…

Jadi sebenarnya menempatkan sebuah perasaan kecewa dan kesal karena adanya sedikit perubahan saat itu, aku akui sangat tidak tepat… Sebenarnya yang membuat situasi itu menjadi sedikit tidak nyaman, tidak lepas, dan tidak meng-enakkan adalah diriku sendiri… Karena aku sudah membuat setting sedemikian rupa sehingga menurutku event itu tidak membuat nyaman pihak-pihak yang terlibat… Mindset yang aku buat telah banyak merugikan banyak pihak… Dan padahal sebenarnya aku pun masih sering membuat orang untuk menunggu…. Mungkin karena ketika itu logika ku benar-benar tidak jalan ( memangnya aku pernah make logika ya?) untuk berusaha mengkonfirmasi pada apa yang telah terjadi…

Berbicara tentang mindset…
Ternyata kekuatan mindset sangat besar pengaruhnya bagi diri sendiri (terutama) dan bagi orang lain (pada umumnya)… Jika mindset yang kita tanam itu bernilai positif secara tidak langsung hal tersebut juga akan memancarkan energi positif pada orang lain dan pada semesta.. Kenapa aku membawa semesta? Karena kita hidup bersama alam… Dan jika kita memiliki mindset yang positif maka semesta pun akan mendukung. Yang lebih dikenal dengan mestakung (semesta mendukung)…. Tentang mindset ini aku terinspirasi oleh buku yang berjudul Anda Luar Biasa yang ditulis oleh Eni Kusuma..

Aku sudah terlalu banyak menulis hal-hal yag tidak jelas… Sepertinya postingan ini sebaiknya aku sudahi saja daripada aku ngelantur ke mana-mana tanpa tujuan,,,

Sekedar tambahan :
Maaf pada mereka yang telah kupaksa masuk dengan situasi yang tidak nyaman…

Tuesday, 3 March 2009

Tak lagi menggelinding?

Bola salju itu awalnya hanya berupa bongkahan kecil
Yang turun dari puncak ketinggian hati menuju dasar jiwa
Karena sebuah gerakan tiba-tiba yang mengusik ketenangan sebuah puncak bersalju tebal
Namun ia menggelinding sedemikian rupa
Semakin cepat… cepat… dan teramat cepat..
Hingga sulit dikendalikan…
Mulanya kecil dan tak berarti
Tapi kemudian dalam hitungan detik
Ia semakin besar,,, besar,,, dan sangat besar,,,
Membuat orang yang berada dari kejauhan
dapat semakin melihat bentuk dan wujud dari bola salju tersebut..
Tapi kemudian…
Tarrrr….
Ia pun terbentur pada suatu benda yang sangat besar,, dan kokoh..
Membuat ia pecah menjadi beberapa bagian…
Akhirnya…
Bola salju itu tak lagi membahayakan orang yang berada di depannya
Akhirnya…
Semua getaran akibat bola salju yang menggelinding begitu cepat itu sudah tak lagi terasa
Cemas dan gelisah pun lenyap…
Pun pada akhirnya ia kembali pada sebuah situasi tenang
Dan kembali menjadi titik-titik salju…