Lelah ketika malam bersiap tuk berdiri pada permainan hidup
Belum sirna ketika surya menyapa
Namun aku harus bergegas agar malas tak melanda diriku yang terkulai di ujung
Aku bingung dengan apa ku harus menempuh jalan panjang
Lalu serpihan dunia yang telah terlupa
Menawarkan jingga
Hingga jiwa terpikir tuk pinta padanya
Hantarkanku pada sebuah kota yang kelak kan ramai oleh kerumunan penduduknya
Di tengah perjalanan tak sengaja ku melihat musafir menanti pagi
Adakah mereka melihat jiwa mellintas
Dan menerka akan hadirnya
Entahlah…
Karna yang ku pinta saat ini adalah
Kebahagiaan langit hingga dapat berbagi keindahan warnanya untukku…
Monday, 17 November 2008
yang terlupa...
Posted by setetes.embunpagi at 18:02 1 comments
pertanyakan keberadaannya
Entah kenapa terlintas untuk bertanya pada langit
Alasan dibalik cerita yang tertutupi kabut
Tiba-tiba hatiku perih…
Dan kulihat di permukaan telaga bahwa tangis mengalir pada jiwa yang mati
Ganjil,,, kurasakan dalam setiap tulis di lembah hatinya
ILusi atau nyatakah ini
Dan tetapkah ia memilih tuk bersembunyi dalam kabut
Meskipun ia pun mendengar gemuruh ombak bermain di hati
Meskipun sempat merona warna langit oleh kata yang hampir tak terucap
Akankah ia berlari tinggalkan jiwa
yang terdiam pada situasi sulit memilih untuk melangkah...
Posted by setetes.embunpagi at 18:01 0 comments
Labels: saat sukma bertanya
kemanakah perginya warna langit
Aku mendengar suara ombak di hatiku
Saat langit hembuskan angin melintasi jiwaku
Adakah ia disana tuk berbagi kembali warna
Mengapa ia sembunyi dalam sunyi
Kini kupertanyakan kehadirannya yang berubah kelam
Entah mengapa…
Jika langit menutup tabir
Tuk diam jauhi jiwa
Di tengah hiruk pikuk kota
Adakah ingin dihatinya tuk kembali pada warna langit yang cerah
Meskipun tak diperdengarkan suara jiwa memanggil
Namun sepintas kulihat langit berikan senyum
Ketika anak kecil bermain dengan kotak yang membawa kita ke alam mimpi
Tak lama…
Karena ia menyimpan kembali
Itu semua dalam hati yang tak terbaca…
Posted by setetes.embunpagi at 17:57 0 comments
tugas yang telah terselesaikn kembali...
Akhirnya pelaksanaan talkshow cukup berakhir meskipun banyak masalah yang melanda… salut buat ketua pelaksana nya yg ‘cukup’ repot mempersiapkan semuanya…. Buat LT,,,, Alhamdulillah penampilan kedua kita di depan orang umum (dibaca: orang diluar kalangan psiko UNS) cukup baik…. SEMANGAT terus ya buat latihan semoga kita tetap bisa mempertahankan bahkan mengembangkan perjalanan teater kita tercinta… Buat pelatihnya….. terus latih kita ya,,, jangan bosen dan menyerah meskipun kami jarang serius latihan tapi kami benar-benar ingin tampil semaksimal mungkin (meskipun belum tercapai sampe sekarang…) Oh ya kemarin itu aku juga ngerasa kurang total dan ragu-ragu dalam melakukan gerakan seperti masih mikir habis ini gayanya mau gimana, ga mengalir…. So, masih perlu banyak latihan lagi…
Hmmm ngomong-ngomong jadi pengen ikut teater yang cakupan wilayahnya lebih luas tapi bisa ga ya…. Waktunya kapan lagi,,,, Semester ini aku lagi banyak banget maunya,,, mau ikut ini,, mau jalanin itu,,,, sampe-sampe waktu untuk diri sendiri sepertinya kurang… Buat penikmat teater,,,nantikan kehadiran kami lagi di kesempatan berikutnya,,, semoga saat penampilan berikutnya personilnya bisa nambah… Buat mbak Eka, mbak Diah, mbak Fita terima kasih banyak…. Kalian banyak membimbing kami….Buat yang belum pernah nonton penampilan kami, jangan lewatkan pada kesempatan berikutnya… Otre…!!!!
Oh ya buat keluarga ku yang belum bisa nonton penampilanku dari awal masuk teater,,, aku tetep seneng karena kalian mendukung langkahku meskipun kadang mengkhawatirkan kondisi ku yang kerap kurang istirahat… :) I love u all….
Posted by setetes.embunpagi at 17:51 0 comments
Wednesday, 12 November 2008
Terkaan jiwa....
Entah apa yang ada dalam fikirnya
Kupikir tak peduli
Tapi ia bahasakan cemas dan situasi dengan gayanya sendiri
Sulit untuk menebak arah angin akan berhembus ke mana
Di saat hati pun sulit untuk membaca langkah diri
Namun
Sempat seulas senyum tanpa sadar hadir disuatu senja
Yang geserkan kotak tempat jiwa letupkan emosi yang menguap dalam malam
Lalu…
Aku pun terhanyut dalam melodi
Ingin ketahui nada-nada apa yang sedang ia mainkan dalam sanubarinya
Namun ku tersudut dalam lampu temaram
Posted by setetes.embunpagi at 19:03 0 comments
Labels: ketika jiwa beranjak...
Berjuang atau menyerah.....
Aku sependapat dengan apa yang dikemukakan seseorang,,, bahwa kita sendiri sebenarnya tengah menjalani hidup layaknya teater… Namun, ujian dan masalah yang kita rasakan adalah nyata bukan kesemuan belaka…. Kelak ada evaluasi di akhir drama kehidupan kita. Evaluasi yang dilaksanakan langsung oleh Sang Maha Pecipta, bukan hanya sekedar evaluasi oleh sutradara amatiran melainkan langsung oleh-Nya… Kadang aku berpikir apakah saat ini aku telah mencapai klimaks dari sepanjang jatah kehidupan yang diberikan oleh-Nya. Jika bukan, lalu apakah nafas terakhirku akan berhembus meskipun aku belum mencapai klimaks dari drama hidup yang kumainkan ini…… Entahlah,,,, kadang aku pun pernah berada di titik nol, dimana aku merasa ingin menjauh dari tengah panggung, lalu berdiam sejenak tuk hilangkan penat… Namun, kemudian aku tersadar bahwa masih banyak mimpi, cita, dan cinta yang ingin kuraih…… rugi rasanya jika akhirnya aku berpasrah pada keadaan meskipun perasaan yang tak sanggup dan ingin menyerah sering terlintas di benak dan pikirku yang mencoba menggerogoti semangat jiwaku yang tinggal separuh……
Posted by setetes.embunpagi at 19:01 0 comments
Labels: ., saat lelah gerogoti sukma
Belakangan....
Akhir-akhir ini aku merasa tak ada lagi waktu untuk benar-benar bisa merasakan segarnya wangi tanah sehabis hujan. Sebab pikiranku sedang penuh dan jenuh. Namun, beberapa hari terakhir ini kembali kusempatkan berbincang-bincang dengan mbak-mbak dikos ku…. Untuk hanya sekedar berbagi informasi, gossip, petuah-petuah, dan juga senda gurau… Setelah dan saat berbicara dengan mereka aku seperti mendapat energy baru dan semangat baru…. Karena aku berkaca pada mereka….. bahwa ternyata perjalanan hidupku masih panjang untuk menjadi seperti mereka. Jika sekarang aku takluk pada keadaan maka akan menjadi apa aku nantinya… Dan bila aku bisa berbicara dengan ibu meskipun hanya lewat telepon, hatiku merasa plong dan semangat pun tumbuh lagi… (maklum biasanya jika waktu tidak memungkinkan kadang komunikasi dengan keluarga hanya dilakukan lewat sms, yang terkadang bisa menimbulkan kesalahpahaman) Hmmm…. Tiba-tiba aku merasa kangen rumah, sudah setahun tak menginjakan kaki dirumah… meskipun pas Ramadhan kemarin sempat bertemu dengan keluarga tapi waktunya hanya sebentar…. Sepertinya aku perlu merefresh diriku dengan Back To Home…. Tapi sayang libur semester masih cukup lama….
Posted by setetes.embunpagi at 19:00 1 comments
Labels: ., ketika jiwa merindu.
Wednesday, 5 November 2008
ragu
Kenapa aku jadi ragu untuk memberi makna pada sesuatu…
Mungkin karena sebelumnya aku sering salah memaknai sehingga sekarang cenderung ragu untuk melangkah
Ada ketakutan untuk kalah
Ada keraguan untuk salah
Bimbang untuk mempercayai keadaan
Terkesan terlalu hati-hati hingga sulit tuk melangkah
Hingga dunia bisa mematikan langkahku
Terhimpit disudut lorong
Tak bergerak
Skak matt…
Posted by setetes.embunpagi at 18:55 2 comments
jiwaku runtuh...
Akankah ia hadir
Berikan bias indahnya di suatu masa
Jika hujan meruntuhkan pertahanan langit
Coba kelabui maksud angin membawakan serpihan jiwa
Melayang penuhi langit
Sebab mentari pun tak lagi menyapa hari
Tuk bantu langit hadirkan pelangi
Hingga tak ada lagi warna menghiasi langit
Kelabu,,,
Kelam,,,
Dan dingin,,,
Posted by setetes.embunpagi at 18:53 0 comments
Tuesday, 4 November 2008
Besar kasih ibu..
Betapapun nakalnya diriku
Cinta tulusmu takkan pernah berkurang sedikit pun
Gurat-gurat letih tak pernah
Hentikan tangan lembutmu
Tuk siapkan hidangan kesukaanku
Tetes peluh tak pernah
Mencegah dirimu tuk berikan yang terbaik bagiku
Anakmu tercinta…
Engkau selalu risaukan diriku
Saat sepiring nasi belum sekalipun mengisi perutku
Padahal pun belum sesuap nasi masuk dalam perutmu… ibu…
Engkau selalu khawatirkanku
Saat badan menggigil dingin
Padahal sakit pun sedang menderamu…
Hingga rasa kantuk yang menyergapmu tak lagi kau gubris
Tuk menunggu ku hingga terlelap
Ibu …
Sudahkah diriku ini mempersembahkan sesuatu untukmu..
Ataukah rasa tak berterimakasih yang kuperlihatkan padamu
Ataukah egois semata yang kutunjukkan tuk penuhi segala inginku
Tanpa pernah pedulikan dirimu…
Ya Allah
Izinkan hamba tuk berbuat yang terbaik untuknya
Berikan hamba waktu tuk tunjukkan bakti dan hormat ku padanya
Beri hamba kesempatan agar ia bangga telah lahirkan ku ke dunia
Sebagai anaknya…
Posted by setetes.embunpagi at 22:07 1 comments
perkenalan diri yg dah telat....
hai,,, untuk pembukaan blog ku yg baru aj menetas,,,, aku mau perkenalan dulu ya(meskipun perkenalan ini tergolong telat…hehehehe),,, biar kalian pada tau person dibalik rentasan jiwa ini.... aku sekarang masih kuliah di psikologi un es...masih muda kok,,, baru semester tiga ... masih imut n fresh juga........... oh ya,,, saat membuat perkenalan blog ini aku.......diganggu oleh tiga iblis yang hidup di psikologi.... (tolong bantu aku nihhh buat ngadepin makhluk-makhluk seperti mereka....)
Kita kembali ke perkenalan…. Oh ya, aku seneng banget tuh ama yang namanya batik and army clothes…. (Wah berseberangan banget karakternya,,,,) tapi yah itulah aku, terkadang kalem namun ga menutup kemungkinan untuk bisa galak,,,(ihhh serem ah,,,, ) aku juga seneng tuh ngumpulin kalung and gelang yang lucu, unik, nan nyentrik… ada yang dari batu, tulang, kayu, mulai dari yang gede ampe mungil juga ada….tapi mungkin ga banyak-banyak amat sich hehehehe…..
I love eating but not ngemil…. Jadi jangan pada kaget ya kalo pas ketemu aku lagi makan…. Alhamdulillah selama ini sih ga ada tuh yang namanya ga mau makan kecuali pas sakit yang agak parah tapi pernah tuh aku diopname tetep aja makannya banyak….hehehehe….
I love warna ijo, pink, putih, cokelat…. Tapi kalo untuk pakaian sih ga menutup kemungkinan untuk pake warna lain sich…. Cuma emang yang paling dominan tuh warna-warna yang kusebut tadi….
I love write and read poem,,,, hobi ini sih dah mulai dari kecil karena ibuku tercinta membiasakan aku untuk tampil di depan umum dengan membaca puisi pas perpisahan. Jadi aku tuh sejak TK dah dibiasain untuk ga takut ma tampil didepan umum…ibaratnya banci tampillah,,,, dari puisi, traditional dance, and drama…. Kalo traditional dance sih juga mulai dari TK karena sejak umur segitu aku dah dimasukin sanggar, tampil pas diperpisahan SD ampe kelas 4…tp untuk nari sih sempet kepotong waktu yang agak lama baru mulai tampil nari lagi pas diperpisahan SMP…pas itu aku nari tarian tradisional tp yang sudah dikreasikan…lagunya melayu trs yg buat koreografernya ibuku sendiri lho….keren banget khan….. oh ya puisi yang biasa aku bacain pas perpisahan tuh hasil karya ibuku semua tuh…. Kalo drama sih pas SD, aku main teater pas perpisahan…. Off agak lama terus pas kuliah baru mulai lagi… udah ah ngomongin hobi …. Soalnya kalo diceritain bisa kayak bikin biografi (hehehehe)…
Aku tuh seneng banget difoto,,, kebiasaan ini sih dimulai dari kebiasaan ibuku yang memotret setiap kegiatan anak-anaknya… wah kalo liat foto ku tuh lengkap banget deh isinya kegiatan ku dari TK sampe kuliah…. Selain dipotret aku juga senang memotret… tp senengnya motret pemandangan… pasti tuh tiap pergi kemana aja aku berusaha ngambil view pemandangan alam yang bagus bangeeettttttt…..
Aku jarang banget tuh marah,,,tapi sekali marah bisa nyeremin banget…. Tp aku marahnya untuk hal yang benar-benar penting bagiku untuk marah….klo untuk hal-hal yang ga terlalu prinsip and ga penting biasanya aku anggap angin lalu doank sich….
Rada ceroboh …apalagi kalo didesak harus buru –buru dan harus pegang dua hal sekaligus,,,,wah bisa loading lambat tuh….
Rada cerewet kalo dah kenal cukup akrab….. aku seneng banget tu ngobrol ama siapa aj, tentang apa aja….
Seneng banget nyoba hal-hal baru,,, selama aku masih mampu untuk melakukannya,,,, jiwaku akan terpanggil untuk mencoba…. (hehehehe,,, masak iya sich,,,,,)
Gampang banget panic…. Apalagi kalo hadapi 2 hal dalam waktu yang sama dan dua-duanya itu harus selesai pada waktu yang sama juga…. Wah bakalan tambah panic tuh….
Untuk sifat-sifat baikku biarlah orang yang menilai….karena sungguh ga bijak kalo aku nyebutin sisi positif ku disini (ntar kalo ga bener apa yang aku sebutin kalian pada muntah-muntah terus masuk rumah sakit lagi… khan berabe lah diriku….mengurus biaya perawatan banyak orang yang membaca blog ku ini…..hehehehe… lho kok pede banget banyak yang bakal baca…. ^_^)
Udah dulu ya salam perkenalannya… udah panjang banget nie…. Ntar kalo mo kenal lebih deket… langsung aja ketemu… otre…. C u….
Posted by setetes.embunpagi at 21:59 0 comments
Indah Pelangi Senja
Disuatu senja ku tak ingin waktu cepat bergulir
Karena aku menyaksikan sebuah keajaiban
Kilauan pelangi hadir usai hujan yang mengiringi jalannya hari
Tak pernah kulewatkan bias-biasnya mewarnai langit hati
Tetap mengagumi meskipun hadirnya sepintas melintasi cakrawala jiwa
Takkan ada janji tuk hadirkan kembali kesempatan tuk melihat indah semburat pelangi
Senang hati mengenal indahnya pelangi
Bersama degupan jantung kuhabiskan senja kala itu
Semua begitu sempurna,,
Dan keletihan pun terganti oleh serpihan mimpi
Sayang tuk akhiri senja berpelangi indah
Melawan ketidakberdayaan hati tuk berdiam lebih lama disana
Meski sedikit kemungkinan hari tuk dapat melihat kembali hadirnya
Meski aku tak kuasa tuk menerka hari esok
Takkan menyerah tuk berharap
Hingga sedih tak mau hadir kembali
Hingga bahagia tak ingin beranjak pergi
Ku ingin tetap seperti ini…..
Tak berganti…..
Posted by setetes.embunpagi at 21:55 1 comments
Labels: saat jiwa hidup kembali
kehendak-Nya
Angin yang berhembus pada senja kali ini pun berasal dari kuasa dan kehendak-Mu Ya Allah,,, Hanya Engkau yang berkehendak dan berkuasa. Namun Engkau pun selalu mengingatkan pada hamba-hamba-Mu untuk berusaha sampai batas akhir yang dimiliki oleh manusia. Tak pernah sekalipun Engkau menyuruh kami untuk berpangku tangan mengharap mimpi khan terwujud. Engkau senantiasa mengingatkan kami untuk usaha, usaha, dan usaha karena takdir takkan pernah berubah bila manusia tak pernah berusaha. Aku diantara kebimbangan untuk mempercayai apa yg pernah dikatakan oleh seorng bapak-bapak di suatu malam. Ia memberiku sedikit bocoran tentang takdir tanpa kupinta. Tapi sekali lagi aku tak percaya. Apa yang telah dikatakan beliau hanya akan kujadikan sebatas pembicaraan ringan tanpa ingin terlalu ambil pusing. Karena bukan ia yang menciptakan takdir, bukan juga aku. Melainkan hanya Allah Semata Yang Maha Kuasa atas segalanya….
( mungkin pada awalnya setelah bapak tersebut mengatakan sesuatu agak terpikirkan olehku mengenai apa yang beliau sampaikan,,,, ah,,, kenapa sich aku ini??? Jadi membahas tentang takdir,,,,’’ buat anak2 LT ,,, I’m sure you know understand what I said… )
Posted by setetes.embunpagi at 21:53 0 comments
Labels: di sebuah beranda hati
plato berkisah,.,.
Satu hari, Plato bertanya pada gurunya,
"Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?"
Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana.
Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali,
kemudian ambillah satu saja ranting.
Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap
paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta."
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik).
Sebenarnya aku telah menemukan
yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut.
Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting - ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi,
jadi tak kuambil sebatang pun pada akhirnya."
Gurunya kemudian menjawab " Jadi, ya itulah cinta."
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya,
"Apa itu perkawinan?
Bagaimana saya bisa menemukannya?"
Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana.
Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh)
dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja.
Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang
paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"
Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong.
Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini.
Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya“
terus terang aq ga tau ini tulisan siapa,,, krn aku pun ngopi dari org lain... buat yang nulis ini aku minta izin masang di blog ku yah,,,,, :)
Posted by setetes.embunpagi at 21:46 0 comments