THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Monday, 1 December 2008

renungan di terik siang

Sebuah bis melaju di terik siang, bergegas kuberlari menuju bis itu. Ternyata hanya sebagian kursi yang terisi. Akhirnya,bis inilah yang ku tumpangi bersama beberapa penumpang lainnya,setelah setengah jam ku menunggu. Letih dan rasa kantuk setelah lama menanti harus segera kutepis. “Andai saja siang ini, aku punya sedikit penambahan waktu tentu akan kugunakan untuk me-charge energi ku dengan memejamkan mata dan merebahkan tubuh”,pikirku dalam hati. Namun, itu hanya sebatas khayalanku semata, karena sekarang aku harus menggunakan sisa energiku untuk berusaha tidak tertidur saat nanti mendengarkan materi bahasa inggris yang disampaikan dosen di tempat kursus.


Aku berulang kali melihat jam yang tertera diponselku, “aku beruntung masih punya waktu yang cukup untuk berusaha datang tepat waktu”, bisikku agar hatiku sedikit tenang. Lalu, aku melihat lagi peti-peti mati yang sering kulihat setiap kali kumelintas di jalan itu. Aku pun berpikir, apakah aku masih punya waktu yang cukup untuk memperbaiki diri saat ‘waktu’ itu tiba seperti aku saat ini masih diberi waktu yang cukup agar tidak terlambat hadir di tempat kursus??
Bersyukurlah diri kita bila kita masih mendapat ‘perpanjangan waktu’ dari-Nya. Karena waktu yang telah kita lewati tak dapat kita putar ulang walaupun kita menyesali perbuatan yang telah lalu.


Namun jangan lupa, bahwa kita masih diberi sedikit ‘tiket’ dari sisa waktu yang kita miliki harus kita pergunakan sebaik dan semaksimal mungkin sehingga kita akan lebih arif dalam berpikir, merasa, dan bersikap serta tidak lagi hanya sekedar mengeluh tanpa berusaha untuk melakukan suatu perubahan.
Semoga ini menjadi cermin bagi kita. Amien!!!!

0 comments: